Keterusterangan
Kami ingin berterus-terang kepada semua orang tentang tujuan kami, memaparkan di hadapan mereka metode kami, dan membimbing mereka menuju dakwah kami.
Kesucian
Ikhwanul muslimin membawa misi dakwah yang bersih dan suci; bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia, dan bersih dari hawa nafsu. Yang kami harap hanyalah pahala dari Allah yang telah menciptakan kami.
Kasih sayang
Betapa ingin kami agar umat ini mengetahui bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri. Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka jika memang tebusan itu yang diperlukan atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemuliaan, dan terwujudnya cita-cita meraka jika memang itu harga yang harus dibayar. Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini selain rasa cinta yang mengharu biru hati kami, menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami, dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami. Kami adalah milik kalian wahai saudara-saudara tercinta. Sesaat pun kami tak akan pernah menjadi musuh kalian.
Semua keutamaan adalah milik Allah
Jika suatu saat tersingkap isi hati kami, kami ingin menyaksikan sendiri adakah seuatu dalam hati kami ini selain kecintaan yang tulus, rasa kasih sayang yang dalam, serta kesungguhan kerja guna mendatangkan manfaat dan kebaikan bagi mereka? Namun biarlah, cukup bagi kami keyakinan bahwa Allah SWT mengetahui itu semua. Andaikata yang kami lakukan ini sebuah keutamaan maka bukan keutamaan diri kami karena semua keutamaan adalh milik Allah.
Empat golongan obyek dakwah
1. Golongan mukmin
Mereka adalah orang-orang yang meyakini kebenaran dakwah kami, percaya kepada perkataan kami, mengagumi prinsip-prinsip kami, dan menemukan padanya kebaikan yang menenangkan jiwanya.
2. Golongan yang ragu-ragu
Mereka adalah orang-orang yang belum mengetahui secara jelas hakikat kebenaran dan belum mengenal makna keikhlasan serta manfaat dibalik ucapan-ucapan kami, mereka masih bimbang dan ragu.
3. Golongan yang mencari keuntungan
Mereka adalah kelompok yang tidak ingin memberikan dukungan kepada kami sebelum mereka mengetahui keuntungan materi yang dapat mereka peroleh sebagai imbalannya.
4. Golongan yang berprasangka buruk
Mereka adalah orang yang selalu berprasangka buruk terhadap kami dan hatinya diliputi keraguan atas kami. Mereka selalu melihat kami dengan kacamata hitam pekat, dan tidak berbicara tentang kami kecuali dengan pembicaraan yang sinis.
Kami selalu mendakwahi mereka jika mereka mau menerima, dan kami juga berdo’a kepada Allah swt. Agar berkenan menunjuki mereka. Kami menginginkan ada salah satu dari keempat golongan tadi yang bergabung bersama kami.
Melebur
Dakwah ini hanya dapat dipikul oleh mereka yang telah memahami dan bersedia memberikan apa saja yang kelak dituntut kepadanya; baik waktu, kesehatan, harta bahkan darah. (At-Taubah:24). Dakwah ini hanya mengenal satu sikap totalitas. Siapa yang bersedia untuk itu, maka ia harus hidup bersama dakwah dan dakwah pun melebur dalam dirinya.
Kejelasan
Kami mengajak kepada suatu ideologi. Ideologi yang jelas, definitif dan aksiomatik. Ideologi yang merupakan jalan menuju pembebasan, kebahagianan dan ketenangan dalam kehidupan ini. Banyak orang telah meyakini kebenaran ideologi ini namun mereka terlelap dalam kegelapan dan tidak mendorong mereka untuk melakukan konsekuensi dari keimanan tersebut, namun kami iman terasa begitu kuat dan senantiasa menggeloran dalam jiwa ini.
*Ringkasan dari buku risalah pergerakan syekh Hasan Al Banna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar