Kebangkrutan dunia telah nampak, semua ideologi sudah diberi kesempatan untuk mengurus dunia, kapitalisme, sosialisme, marxisme dan materialisme tidak ada yang mampu menunjukkan keunggulannya semuanya telah runtuh dan terbukti tidak memberikan perubahan dan perbaikan kea rah yang lebih baik. Ada salah satu faktor yang paling dominan menyebabkan mengapa ideologi-ideologi ini tidak menampakkan keberhasilannya, menurut sayyid quth, hal tersebut adalah karena ideologi barat lebih cenderung pada aspek materi, penonjolon kretivitas materi sangat nampak, akibatnya ideologi seperti ini tidak akan dapat bertahan lama karena minimnya memasukkan”nilai-nilai” sungguh pondasi ideologi yang rapuh, bertentangan dengan fitrah manusia.
Oleh karena itu, dunia membutuhkan kepemimpinan baru. Kepemimpinan barat atas umat manusia sudah mendekati deadline, bukan karena peradaban barat lemah secara materi, teknologi atau kemajuan fisik lainnya, namun barat tidak lagi memiliki kekayaan “nilai-nilai” yang menyatakan bahwa barat layak untuk memimpin. Hanyalah Islam yang memiliki keseimbangan dalam hal ini, manhaj Islam menyentuh aspek materi dan “nilai-nilai”, tawazun fisik, emosional, intelektual dan spiritual yang tidak dimiliki oleh barat. Sekali lagi, fakta menyatakan bahwa semua ideologi telah gagal karena tidak lagi memiliki kekayaan ini, tidak adanya tawazun akibatnya terjadi pergesekan dengan fitrah manusia.
Islam tidak dapat terwujud, kecuali ada masyarakat atau umat yang memunculkannya ke alam realistis dalam kehidupan nyata dan inilah yang akan menjadi bukti. Sementara keberadaan “umat Islam” bisa dikatakan telah lenyap semenjak beberapa abad lalu. “umat Islam” bukanlah hanya sekadar tanah atau bangsa dalam tijauan geografis. Namun “umat Islam” adalah sekelompok manusia yang kehidupannya, pandangannya, sistemnya, nilainya, dan ukuran-ukuran yang mereka gunakan, seluruhnya bersumber dari manhaj Islam. Yang “umat” seperti ini telah terputus keberadaannya.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah upaya “membangkitkan” kembali umat Islam, menunjukkan eksistensi umat yang telah lenyap, tertutupi oleh perjalanan berbagai generasi, pandangan hidup, kondisi yang selalu berubah, system yang beragam, yang tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Islam, juga dengan manhaj Islam, meskipun tetap ada yang mengklaim bahwa” umat Islam” masih berdiri. Untuk itu perlu melihat apakah ada hal dominan yang perlu difokuskan dalam memperpendek jarak antara “membangkitkan” dan penyerahan tampuk kepemimpinan dunia. Agar usaha kita menjadi jelas, pertama kita harus mengetahui dengan pasti kemampuan-kemampuan apa saja yang dimiliki oleh umat ini sehingga ia layak memimpin manusia. Sisi apakah yang menjadi keunggulan Islam dibandingkan dengan ideologi lainya? Sisi lain itu adalah “akidah” dan “manhaj” Islam yang mampu menjawab tantangan zaman dan Up to date, untuk membuktikan hal ini maka diperlukan kedua sisi unggulan ini terwujud terlebih dahulu dalam kelompok manusia atau masyarakat Islam.
Bagaimanakah upaya pembangkitan Islam ini dimulai? Dibutuhkan pionir-pionir yang akan mengemban “Misi” ini upaya “membangkitkan” dan masa penyerahan “tampuk kepemimpinan”. Maka untuk mewujudkan hal ini para pionir membutuhkan “petunjuk jalan”.
1 komentar:
assalmu'alaikum pak/ustadz abdi hehehehe...ni doddy pak, mau tanya ni untuk menegakkan aqidah dalam hati biar mantap dan tidak tergoyahkan gimana ya??soalnya itu paling susah,,padahal itu merupakan pondasi kita untuk membangun islam secara keseluruhan.tanks
Posting Komentar