Jumat, 15 Agustus 2008

TRADISI GERAKAN MAHASISWA UNTUK PERUBAHAN

Gerakan mahasiswa islam meyakini bahwa islam adalah satu-satunya solusi bagi berbagai persoalan umat manusia yang sangat kompleks ini. Islam adalah titik tolak, metode, jalan, dan juga tujuan yang ingin dicapai dalam perjuangan ini. Bagi bangsa Indonesia dan umat Islam di dalamnya, hanya dengan Islamlah mereka bisa keluar dari lubang dalam kegelapan menuju ruang terbuka yang penuh cahaya kebenaran dan kebaikan. Prinsip ini berangkat dari pemahaman terhadap Al-Qur’an Surat Al-Anbiya’ (21) ayat 10’

Sesungguhnya telah kami turunkan kepadamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka mengapa kamu tidak memahaminya?

Pesan islam sebagai solusi kehidupan telah Allah berikan sejak manusia pertama, yaitu nabi Adam a.s., seperti disebutkan dalam Surat Al-Baqarah (2) ayat 38,

Kami berfirman, ”Turunlah kamu semua dari surga itu. Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati.”

Dalam mengajukan Islam sebagai solusi kehidupan, tentunya gerakan mahasiswa Islam menggunakan cara-cara yang sejalan dengan nilai dan ajaran islam, yaitu perbaikan (ishlah). Pandangan ini mengacu kepada ayat Al-Qur’an Surat Hud (11) ayat 88,

... Aku tidak bermaksud kecuali mendatangkan perbaikan selama aku masih berkesanggupan...

perbaikan sebagai tradisi perjuangan gerakan mahasiswa, maknanya apa? Tradisi ini akan senantiasa menghindari berbagai pendekatan dan tindak kekerasan dalam memperjuangkan cita-cita. Perbaikan juga bermakna bahwa dalam mewujudkan masyarakat madani, harus memulai dari perbaikan pribadi, keluarga, masyarakat, pemerintahan, kemudian negara.

Menjadi landasan pokok gerakan mahasiswa, semua upaya perbaikan kehidupan harus bersandar pada syariat Islam yang secara kuat berupaya memelihara lima aspek kehidupan (adl-dlaruriyah al-khamsah) dalam kehidupan manusia, yaitu: agama, jiwa, akal, kehormatan, dan harta. Oleh karena itu, semua upaya yang mengatas namakan perjuangan, haruslah mengarah pada perbaikan kelima aspek ini, mulai dari tataran individu, masyarakat sampai pemerintahan. Semua itu dilakukan dengan jalan perbaikan, tanpa menimbulkan kerusakan yang lebih besar.

Dalam tulisan ini kita akan membahas tentang perbaikan masyarakat dan pemerintahan dalam upaya perubahan indonesia yang berkemanusiaan. Pertama, memperbaiki masyarakat membutuhkan satu kata kunci yaitu kebaikan (menebar, mendukung, bersegera dan mewarnai seluruh aspek kehidupan). Ada satu pelajaran yang kita bisa ambil saat sholat Jum’at, suatu saat ada seorang khatib berbicara lantang dan berani untuk menjelaskan kebaikan dan memperingatkan dari kemungkaran yang selama ini masyarakat lakukan, sesaat setelah shalat jum’at selesai, muncul komentar, ”ohh, ia berusaha memengaruhi jama’ah jumat”. Mereka beranggapan, biarkan saja perasaan ini terakumulasi dengan sendirinya hingga akhirnya meledak secara bersamaan. Artinya apa? Untuk hal baik dan mungkar tidak perlu menjadi buah nasehat, apalagi jika disampaikan saat sholat jumat, eman-eman, tidak subtansi, anak kecil juga tahu....lanjut kata mereka, kebaikan itu alamiyah tidak harus ada dorongan dari luar karena akan meledak dengan sendirinya ketika mencapai titik klimaks.

Di antara pandangan terbalik lainnya adalah tentang ide multiorganisasi yang melakukan perbaikan. Dalam pandangan mereka, banyaknya organisasi akan membuat masyarakat bingung dan memecah belah potensi yang mereka miliki. Mereka berpandangan, seharusnya organisasi hanya satu saja, namun dikelola secara profesional dengan pemimpin yang kreatif yang dapat melakukan perubahan..

Masyarakat tidak akan berubah kecuali dengan melakukan perbaikan secara menyeluruh. Seorang jurnalis harus menjadi pelopor dalam melakukan kebaikan dan meluruskan pemikiran masyarakat melalui media informasi serta berupaya membentuk opini umum yang islami. Yayasan-yayasan membantu fakir miskin, memberikan tunjangan, drama dan sinetron alternatif, kumpulan ahli perbankan yang menyadarkan umat dari bahaya riba dan berbagai macam perkumpulan yang sesuai dengan kepakarannya berserikat mewarnai masyarakat dengan nilai-nilai islam yang universal.

Kedua, perbaikan pemerintahan. Membenahi dan memperbaiki sistem pemerintahan agar menjadi pemerintahan yang benar-benar pro rakyat adalah suatu keharusan. Dengan kondisi tersebut, seorang pejabat dapat menjalankan tugasnya sbagai pelayan masyarakat. Mereka digaji dan bekerja untuk kemaslahatan rakyat. Pemerintahan pro rakyat adalah pemerintahan yang diisi oleh orang-orang yang menjalankan kewajibannya, tidak melakukan perbuatan maksiat dengan terang-terangan dan mewujudkan hukum secara adil, kritis dan obyektif.

Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menilai apakah sebuah pemerintahan pro rakyat atau tidak?satu, adanya rasa tanggung jawab. Ketika Umar bin Khattab memimpin, beliau termasuk orang sangat responsibility terhadap masyarakat, beliau begitu gundahnya ketika rakyatnya yang ada di Irak terperosok (kecelakaan) di tengah jalan karena kondisi jalan yang tidak terawat. Bandingankan dengan kondisi sekarang? Sangat banyak anak kehilangan ayah, istri kehilangan suami dan orang tua kehilangan anak karena korban lalulintas akibat jalan yang rusak, terlalu sepele...dimana tanggung jawab pemerintah?dua, mengasihi dan menyayangi rakyat. Khulafaurrasyidin dikenal sebagai pemimpin yang memiliki sifat tawadhu, turut merasakan apa yang diinginkan dan kepedihan yang diderita rakyat, memberikan solusi terhadap problem yang menimpa, menghilangkan sekat perbedaan, berkedudukan sama dalam undang-undang, diperlakukan sama di depan pengadilan, dan tidak ada yang memenangkan sebuah perkara karena sogokan walaupun ia memiliki harta yang banyak atau memegang jabatan tinggi. Di negara yang kita cintai ini, masih banyak bergentayangan mafia peradilan (kasus BLBI, Arthalita) dan hukum terlalu tebang pilih. Tiga, menahan diri dalam menggunakan harta negara. Banyak pejabat yang jatuh ketika berhadapan dengan uang (kasus anggota DPR amin nasution, pa Bulyan dan oknum lainnya yang mudah-mudahan akan nyusul!!). Mereka menganggap bahwa kekayaan tersebut mili umum. Karena persepsi yang seperti itulah akhirnya memacu adrenalin korupsinya. Allah berfirman, Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barang siapa yang berkhianat dalam rampasan perang itu, pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu.(Q.S Ali Imran (3): 161). Empat, ekonomis dalam penggunaan uang negara. Bagaimanakah caranya pemerintah menghambur-hamburkan uang negara?memberikan fasilitas khusus kepada pejabat negara berupa mobil, villa, pelayan, tarif telepon, dan masih banyak lagi, semuanya ditanggung oleh negara. Memperlebar dan memperbagus jalan yang sering dilalui para pejabat negara (saat kunjungan jus bush ke Indonesia, uang siapakah yang dipakai untuk penyambutannya?). membeli barang-barang proyek dan memberikannya kepada pejabat (kasus menteri Hukum dan HAM).korupsi dari proyek-proyek negara yang ditangani oleh pemerintah dan masih banyak lagi cara yang dipergunakan para penguasa untuk menghambur-hamburkan uang negara.

Lantas apa yang semestinya kewajiban pemerintah? Ada beberapa kewajiban negara atas rakyatnya, yang secara singkat yaitu: mewujudkan rasa aman, meratakan pendidikan, menyiapkan kekuatan (senjata), memelihara kesehatan, menjaga kepentingan dan fasilitas umum, mengelola sumber daya alam dan menjaga kekayaan negara (nasionalisasi asat-aset bangsa), menjaga sumber kekayaan negara (bukan privatisasi) dan mengokohkan moralitas yang merupakan awal dari perbaikan. Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Iqra'

  • Petunjuk jalan
  • Paradigma Alqur'an
  • Menuju jama'atul Muslimin
  • Laskar pelangi
  • Dakwah salafiyah dakwah bijak
  • Benturan Peradaban